Pada tanggal 1- 3 Desember 2021, peserta didik SMAS Katolik Cor Jesu kelas XI diajak untuk menjalani retret sebagai “liburan bersama Tuhan”. Vacation with the Lord merupakan kegiatan penyegaran rohani yang diberikan peserta didik sebelum memasuki semester baru dan setelah mengakhiri Penilaian Akhir Semester (PAS). Kegiatan ini layaknya proses pengisian baterai supaya peserta didik bisa belajar dan mengalami pertumbuhan rohani lebih optimal.
Pada hari pertama peserta didik dibawa untuk mengenal dirinya. Melihat lebih jauh ke dalam diri yang diawali dengan memperkenalkan latihan doa dasar (ladoda) untuk menyadari cinta Allah. Ladoda dianjurkan dilakukan dua kali sehari maksimal 15 menit. Selain itu peserta didik juga menjalani tes Enneagram dengan antusias; Romo John Nugroho, SJ membantu peserta didik mengenali kepribadiannya dari 9 tipe kepribadian yang ada. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui zoom ini memuat refleksi, jurnaling, doa dan sharing. Serangkaian aktivitas tersebut dilaksanakan untuk membawa kesadaran peserta didik menjadi pribadi yang dewasa dan beriman.
Esensi hari yang kedua adalah Allah mencintai dalam keunikan masing-masing. Dalam perenungan lewat menulis, peserta didik diajak untuk menceritakan kembali apa yang terjadi di masa lalu. Mereka menceritakan sendiri peristiwa-peristiwa apa saja yang pernah dilalui: peristiwa yang melukai, peristiwa yang merubah diri, peristiwa yang membuat merasa dicintai, sampai peristiwa yang membuat memiliki harapan cerah untuk masa depan. Seperti hari pertama, hari kedua juga diisi olahraga dan ditutup dengan berefleksi setelah melihat film; artinya kesehatan jiwa dan raga diperhatikan dalam kegiatan ini. Sekalipun sejarah setiap anak berbeda-beda dan dengan keunikan diri masing-masing, Tuhan mencintai dan menerima setiap orang, terungkap dalam jurnal yang dituliskan oleh peserta didik
Masih tetap semangat di hari ketiga bersama fasilitator dari rumah retret Panti Semedi – Klaten dan Bapak serta Ibu guru pendamping, peserta didik diajak untuk merenungkan dengan menuliskan tujuan hidupnya. Setelah dua hari mengenali diri, saatnya memperjelas masa depan dan memaknai kehidupan saat ini dengan mengambil peran di lingkungan tempat peserta didik berada. Tidak lupa mengenali keterampilan dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan hidup yang mengarah pada kehendak Allah tersebut. Dalam sharing kelompok terungkap Ad Maiora Natus Sum (aku dilahirkan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dari diriku – St. Aloysius Gonzaga). Dipertegas pula dalam misa penutupan, ungkapan ini menjadi bekal yang dibawa peserta didik supaya semakin berani dan tangguh untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan. Sungguh berarti liburan bersama Tuhan dalam retret ini. Forza SERVIAM!
