Live In Budaya Kelas XI:

 

Momen Indah nan Haru Bersama Keluarga Asuh Baru 

di Desa Pinge, Bali

 

SMA Cor Jesu selalu memiliki segudang kegiatan asyik yang membuat siswa belajar di luar kelas dengan atmosfer baru. Seperti Live In Budaya yang diselenggarakan pada tahun 2022 kali ini pun begitu menyenangkan setelah sempat 2 tahun vakum akibat Pandemi Covid-19. Live In Budaya yang berlokasi di Desa Pinge, Tabanan, Bali dari tanggal 4 Desember hingga 7 Desember lalu berlangsung dengan menyisakan momen-momen indah nan haru bersama keluarga asuh baru. Seluruh siswa kelas XI dibagi dalam beberapa kelompok untuk tinggal dan berkegiatan bersama keluarga asuh baru di rumah-rumah penduduk. Seperti apa keseruan Live In Kelas XI tahun pelajaran 2022/2023 kali ini? Ikuti tiap momen seru di setiap kata yang terurai ini!

 

Minggu, 4 Desember 2022 merupakan hari pertama rombongan SMA Cor Jesu tiba di Desa Pinge. Wajah-wajah berbinar penuh kehangatan dari masyarakat Desa Pinge menyambut tiap siswa yang turun dari bus. Kelompok per kelompok pembagian rumah dengan keluarga asuh yang baru telah dibacakan dan seluruh siswa bergegas menuju rumah masing-masing didampingi orang tua asuh selama di Desa Pinge. Hari-hari berikutnya dijalani dengan berbagai kegiatan yang membuat siswa-siswi SMA Cor Jesu belajar cara hidup bermasyarakat, belajar mengenal berbagai budaya baru di Bali, hingga adat-istiadat yang selalu dijalankan oleh masyarakat Desa Pinge. 

 

Setiap malam menjelang, seluruh peserta Live In berkumpul di Balai Desa Pinge untuk belajar tari Cak sebagai salah satu tarian khas Bali. Bersama para pecalang Desa, setiap anak berlatih irama lagu iringan tari dan gerakan per gerakan agar menjadi paduan yang harmoni. Aktivitas berikutnya di keesokan hari begitu variatif, hari pertama seluruh peserta Live In melakukan tracking atau berjalan menelusuri jalan-jalan di desa dengan memungut sampah. Hari kedua dilalui dengan membuat aneka kerajinan tradisional Bali berupa canang sari untuk upacara adat. Hari ketiga, semuanya membuat kue khas Bali. Tibalah, di hari terakhir yakni malam perpisahan dan malam puncak pementasan tari Cak yang sudah disiapkan selama tiga hari. 

 

Setiap anak beriaskan diri menjadi serupa dengan orang Bali asli, siswa laki-laki mengenakan sarung khas Bali dan siswa perempuan mengenakan ikat kepala. Pementasan berlangsung dengan apik dan lancar serta ditonton oleh warga Desa Pinge. Acara berikutnya dilanjutkan dengan tampilan-tampilan dari para penari yang datang dari Desa Pinge sendiri. Lekuk gemulai para penari benar-benar memukau, tak heran jika Bali dijuluki dengan pulau sejuta budaya.

 

Rabu, 7 Desember 2022 menjadi hari terakhir sekaligus hari berpamitan dengan keluarga asuh masing-masing. Tetesan air mata tak kuasa berlinang di pipi tiap anak bahkan orang tua asuh. Meski hanya beberapa hari, namun kelekatan kebersamaan tidak bisa dipungkiri. Rasa-rasanya berat meninggalkan Desa Pinge dengan seribu kenangan yang terpatri. Lambaian tangan perpisahan dari dalam bus pun masih dibalas dengan air mata haru dari para orang tua asuh, begitu pula dengan para siswa dari dalam bus masih terngiang momen-momen indah yang begitu melekat.

 

Semoga para siswa kelas XI mampu memetik banyak pelajaran hidup dari Live In Budaya di Desa Pinge. Semoga bekal hidup yang diperoleh di Desa Pinge dapat memberikan tambahan ilmu untuk kehidupan yang akan datang, khususnya bekal hidup bermasyarakat di masa mendatang. Semoga kelekatan hubungan antara masyarakat Desa Pinge dengan SMA Cor Jesu terus terjalin dengan baik. Sampai jumpa di cerita Live In pada tahun ajaran mendatang! Forza Serviam!


(Fransiska Yuni A., M.Pd.)

Share This Post

More To Explore

Berita

Entrepreneur Day Kelas XII Tahun 2023

“Menumbuhkan Semangat Wirausahawan Muda SMACO”   4 Desember 2023 merupakan hari Senin pertama setelah PAS (Penilaian Akhir Semester) ganjil 2023/2024 berakhir. Di hari tersebut seluruh

Pusat Layanan