RETRET KELAS X 2022: Who Am I?

Retret berarti mengundurkan diri, menyendiri, menyepi, menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Retret sebagai sarana agar kita kembali merefleksikan diri dari kesibukan atau rutinitas kita sehari-hari. Retret Kelas X tahun 2022 ini diselenggarakan di Rumah Doa Carmelitas Karangwidoro Malang selama tiga hari. Retret kali ini dibagi dalam dua gelombang. Gelombang 1 diikuti kelas X1 dan Kelas X3 yang berjumlah 59 anak. Gelombang 2 diikuti oleh Kelas X2 dan X4 yang berjumlah 57 anak. Tema retret kali ini adalah Who Am I? Retret gelombang 1 diadakan pada tanggal 5-7 Desember 2022, sedangkan retret gelombang 2 dilaksanakan pada tanggal 7-9 Desember 2022. 

Retret yang mengusung tema Who Am I ini diberikan oleh pemateri Ibu Agatha Ariantini, M.Pd., M.Psi. Beliau mengajak peserta didik untuk mampu mengenali diri sendiri dan cara mengenali diri sendiri. Beliau mengajak peserta didik untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, mengenali aktivitas favorit atau minat, dan meminta pendapat orang lain tentang diri mereka. Retret dibuka pada pukul 16.00 WIB dengan snack terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan game perkenalan dan ibadat pembuka yang dimulai pukul 16.30 WIB.

Peserta didik mengikuti retret dengan penuh semangat. Pada Pukul 20.00WIB, peserta didik diajak untuk mengenal masa kecil Santa Angela. Angela lahir di Kota Desenzano sekitar tahun 1474 sebagai anak keempat  dari pasangan Giovanni dan Caterina de’ Bianchi. Ayah Angela membangun pertanian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain bercocok tanam, mereka juga memelihara ternak sapi, kambing, dan ayam. Giovani dan Caterina seorang pekerja keras yang membangun keluarganya dalam semangat doa dan kebersamaan dalam keluarga sehingga mampu menumbuhkan anak-anak mereka dalam kecintaan mereka terhadap gereja.

Giovani menanamkan dasar rohani kepada anak-anaknya dengan cara membacakan buku cerita kehidupan para kudus. Cerita ini mampu membangkitkan niat-niat baik di dalam jiwa anak-anak. Bagi anak laki-laki pemberian diri bagi Tuhan Yesus merupakan bagian dari perjuangan imannya, sedangkan bagi anak gadis adalah soal kemartiran para perawan. Angela mempunyai bakat rohani yang paling menonjol dibandingkan anak-anak yang lainnya. Santa Angela mampu menceritakan ulang kisah para kudus yang mampu menggembirakan orang tuanya. Meskipun Angela mempunyai watak yang keras, tetapi ia memiliki semangat untuk patuh, menyangkal diri, dan pengorbanan. Angela begitu hidup sopan dan santun. Sejak kecil Angela disentuh dan dipengaruhi oleh kisah kehidupan para kudus dan perawan. Angela tergerak untuk meniru gaya hidup dan keberanian para kudus dan perawan. Dengan demikian, Angela memiliki hasrat untuk meniru Kristus.

 

Refleksi kisah hidup Santa Angela-Desenzano

  1. Perasaan apa yang muncul ketika kamu membaca kisah masa kecil Santa Angels? Bagian mana yang menggugah perasaan kamu?

  2. Cobalah mengingat masa kecilmu, perasaan apa yang muncul? Jelaskan mengapa kamu mempunyai perasaan tersebut?

 

Hari Kedua

Pagi yang cerah menyambut anak-anak untuk mengikuti retret hari kedua. Pukul 05.00 WIB anak-anak sudah bersih diri. Mereka sangat semangat menyambut hari kedua retret. Setelah ibadat pagi dengan meditasi kemudian sarapan pagi anak-anak melanjutkan kegiatan  dengan bermain game yang dipimpin oleh Pak Adi yaitu menampilkan jargon kelompok masing-masing dan game yang lainnya untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam mengikuti retret. 

Setelah acara game, dilanjutkan dengan materi sesi 1 di hari kedua yang disampaikan oleh  Ibu Agatha Ariantini, M.Pd., M.Psi. tentang Masa Remaja dan Panggilan Hidup Angela. Tahun 1491-1492 Angela mulai mengalami peristiwa yang menyedihkan karena kehilangan keluarganya yang disebabkan oleh penyakit yang sama. Kemudian Angela diasuh pamannya yaitu Biancoso di Salo. Angela merasa mendapatkan keluarga yang utuh di rumah pamannya sehingga ia mampu menjalin relasi dengan Tuhan dengan cara mati-raga, puasa, dan tidak minum anggur. Angela yang mempunyai wajah dan rambut yang sangat indah menjadi pusat perhatian para lelaki pada saat itu. Meskipun demikian, ia menyembunyikan kecantikannya dari para lelaki dengan mewarnai rambutnya dengan abu agar tak ada lagi pria yang mendekatinya. Angela sangat sadar bahwa ia ingin menjadi mempelai Kristus. Di Salo Angela terpikat pada pola hidup para Fransiskan karena kesalehan maupun kemiskinannya. Akhirnya ia bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus Asisi. Ia ingin menjadi persembahan yang hidup di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Ia ingin sering menyambut komuni suci sebagai wujud kedekatannya dengan Tuhan. Atas izin paman dan bibinya, Angela menjadi anggota Ordo Ketiga dengan mengenakan jubah kasar, mantel, selendang, dan kerudung putih untuk menutup kepalanya. Itulah pakaian religius Angela yang dirajutnya sendiri dengan penuh ketekunan. Angela sebagai anggota Ordo Ketiga menjalaninya dengan penuh kegembiraan.

Setelah materi sesi 1 dilanjutkan dengan refleksi kisah hidup St. Angela-Salo. Peserta didik diajak merefleksikan diri tentang perasaan yang muncul setelah membaca kisah St. Angela dan bagian mana yang menggugah perasaan mereka. Selain itu, peserta didik juga diajak merefleksikan godaan yang paling sulit dilawan dalam hidup mereka. 

Pertanyaan refleksi:

  1. Apa pikiran baik/positif yang sering Anda pikirkan tentang diri Anda?

  2. Ceritakan pengalaman/kejadian yang melatarbelakangi Anda memiliki pemikiran tersebut?

  3. Apa pikiran buruk/negatif yang sering Anda pikirkan tentang diri Anda?

  4. Ceritakan pengalaman atau kejadian yang melatarbelakangi Anda memiliki pemikiran tersebut?

  5. Cobalah mengganti pikiran negatif tersebut dengan yang lebih baik/ positif

 

Sesi 4 dimulai dengan pemutaran film Amerika Serikat berjudul Freaky Friday yang dirilis pada tahun 2003 dan disutradarai oleh Mark Waters. Film yang dibintangi Lindsay Lohan dan Jamie Lee Curtis ini menceritakan sepasang ibu dan anak yang tidak pernah akur. Suatu saat mereka makan kue beruntungan sehingga mereka tertukar jiwanya. Mereka harus berusaha saling memahami atau jiwa mereka akan terjebak selamanya. Jadi, inti cerita film tersebut adalah jika saling memahami maka akan muncul cinta yang tulus. 

Setelah menonton film Freaky Friday maka peserta didik diajak untuk mengerjakan refleksi. 

Refleksi film:

  1. Adegan mana yang menyentuh hatimu?

  2. Apa makna yang kamu dapatkan dari film tersebut?

Setelah menonton film Freaky Friday dan melakukan refleksi, maka peserta didik dibagi dalam lima kelompok untuk membuat sebuah drama yang bertema Keluarga Bahagia, Keluarga Ideal, Keluarga Berantakan  yang berdurasi 5 menit dalam setiap penampilannya. Mereka sangat antusias dalam berdiskusi untuk menampilkan drama mereka. 

Setelah makan siang acara berikutnya adalah  bermain game yang dipandu oleh Pak Leo dan Pak Adi. Kelima game tersebut adalah mengambil karet di sebuah bambu yang berjarak kurang lebih 1,5 meter, memasukkan gelas ke dalam bambu, memasukkan paku ke dalam botol, menurunkan bambu dalam kelompok, dan memukul botol. Setelah  kelima game selesai acara dilanjutkan dengan snack dan bersih diri. Tepat pukul 17.00 WIB acara dilanjutkan dengan refleksi dari lima game tersebut yang dipimpin oleh Ibu Agatha. Setelah refleksi, acara dilanjutkan dengan pemutaran film yang berjudul The Blind Side

Setelah makan malam kegiatan dilanjutkan dengan ibadat tobat pada pukul  19.00 WIB. Dalam acara ibadat tobat yang dipimpin oleh Ibu Agatha ini, peserta didik mengikuti ibadat dengan khusuk bahkan sampai ada banyak anak yang menangis karena menyesali perbuatan mereka dan teringat orang tua mereka masing-masing. Setelah ibadat tobat acara dilanjutkan dengan pengakuan dosa dengan Romo Benyamin, Cp.  Acara retret hari kedua ditutup dengan ibadat malam yang dipimpin oleh Ibu Angel. 

 

Kegiatan hari ketiga

Kegiatan dibuka dengan ibadat pagi yang dipimpin oleh Pak Leo. Selanjutnya diberikan bacaan kisah hidup St. Angela tentang Angela Menjadi Pembawa Damai. Pada tahun 1516, Angela diutus pergi ke Brescia dan tinggal di Sanan untuk menghibur dan menemani Caterina Pantengola seorang perempuan kaya yang sedang berduka karena suami dan anak-anaknya meninggal secara berurutan. Misi Angela adalah penghiburan (penyembuhan) rohani kepada Caterina yang mengalami luka batin yang akut. Angela  memiliki daya pengaruh yang kuat dan menyentuh batin Caterina yang sedang terluka untuk dikembalikan pada terang Tuhan. Angela menjelaskan bagaimana Tuhan sedang bekerja kepada setiap pribadi manusia. Perjumpaan mereka merupakan perbincangan rohani yang memiliki kekuatan daya ubah.

Setelah itu dilanjutkan dengan  bacaan Santa Angela Berkarya. Ketika peziarahan St. Angela di Tanah Suci Yerusalem, Angela tiba-tiba menjadi buta di P. Kreta. Namun, ia tetap berjuang untuk mengunjungi tanah suci. Angela tetap berteguh melanjutkan sambil berserah diri kepada Tuhan selama perjalanan. Karena imannya yang besar, ia pun disembuhkan dari kebutaannya saat ia pulang dari tempat itu. Pada saat itu juga penglihatan Angela ketika di Desenzano tentang rombongan malaikat yang naik turun tangga melintas kembali di benaknya. Dalam perjalanan, ia tiba-tiba mendengar sesuatu di hatinya “Bukalah hati, Angela sebelum engkau meninggal, engkau akan mendirikan perkumpulan wanita di Brescia yang menjadi harta Tuhan sendiri”. Mendengar suara itu, Angela tergerak hatinya. 

Saat Angela kembali ke Brescia,  ia mulai mengumpulkan para pengikutnya dan membentuk perkumpulan perempuan sederhana pada tahun 1533. Dibentuklah peraturan sederhana dan diadakan pelayanan bagi anak kaum miskin dan mengarahkan  para pengikutnya pada karya lainnya. Terdapat 12 orang tinggal bersama Angela di dekat gereja St. Afra, tetapi sejumlah wanita tinggal bersama keluarga mereka. Dua tahun kemudian, sudah 28 orang pengikut Angela yang membaktikan diri pada Tuhan. Angela mempercayakan perkumpulan tersebut di bawah perlindungan St. Ursula.

Setelah sarapan pagi Peserta didik melanjutkan acara pada sesi berikutnya yang dipandu oleh Bu Agatha. Peserta didik diminta sharing untuk menyampaikan hukum-hukum dari setiap agama masing-masing, dari perwakilan agama Islam, Katolik, Hindu, dan Budha. Dari masing-masing agama tersebut mempunyai inti yang sama. Kita harus mencintai Tuhan, orang lain, dan diri kita sendiri. Manusia makhluk sosial, cintailah sesama seperti kita mencintai diri sendiri. 

Acara selanjutnya diputarkan film yang berjudul Radio. Anak-anak sangat antusias dalam menonton. Dari film tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sering melihat kekurangan diri kita sendiri dan orang lain. Tetapi kita bisa memberikan saran dari kekurangan orang lain tersebut agar menjadi lebih baik. Itulah manfaat dari teman yang sebenarnya.

Setelah menonton  film, setiap kelompok mementaskan sebuah drama tentang Keluarga Bahagia, Keluarga yang Berantakan, Keluarga Modern (Trend Zaman Sekarang), Keluarga ideal. Jadi, keluarga yang ideal adalah keluarga yang saling suport dan saling memahami. Setelah penampilan drama yang sangat seru dan memukau dari kelima kelompok tersebut maka dilanjutkan dengan refleksi tentang apa yang didapatkan selama retret kali ini dan apa komitmen dari hasil retret yang akan dilakukan setelah selesai retret. Kemudian anak-anak diminta untuk membuat surat pribadi untuk orang tua masing-masing. Retret ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Romo Irtikandik, O. CARM. 

(C. Endang S.W.)

Share This Post

More To Explore

Berita

Entrepreneur Day Kelas XII Tahun 2023

“Menumbuhkan Semangat Wirausahawan Muda SMACO”   4 Desember 2023 merupakan hari Senin pertama setelah PAS (Penilaian Akhir Semester) ganjil 2023/2024 berakhir. Di hari tersebut seluruh

Pusat Layanan